
Samarinda.Updatekaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan program GratisPol berlaku bagi semua perguruan tinggi di Bumi Etam yang memiliki akreditasi, baik negeri maupun swasta.
Program ini kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra) Setda Pemprov Kaltim, Dasmiah, hanya membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi warga Kaltim yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
Usai mengikuti rapat implementasi Program Pendidikan Gratispol bersama tim transisi pemerintahan Rudy-Seno, seluruh rektor dan direktur perguruan tinggi se-Kaltim, Dasmiah menjelaskan bahwa program ini tidak akan membatasi akreditasi perguruan tinggi, selagi masih memiliki izin operasional yang sah.
“Entah perguruan tinggi itu akreditasi unggul, baik, atau apa pun, pokoknya yang penting terakreditasi. Jangan yang sudah mati nanti tiba-tiba mengajukan. Jadi semua perguruan tinggi di Kaltim bisa ikut berpartisipasi,” ujar dia, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (24/3).
Dasmiah juga menekankan bahwa GratisPol bukanlah beasiswa, melainkan pembebasan biaya UKT bagi seluruh masyarakat Kaltim yang memenuhi syarat.
“Jadi semua warga Kaltim yang ingin kuliah, semua gratis UKT-nya, siapapun,” jelasnya.
Namun, ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi mahasiswa agar bisa mendapatkan bantuan ini. Yakni diantaranya, harus masyarakat Kaltim, dibuktikan dengan KTP dan Kartu Keluarga (KK) Kaltim yang berlaku minimal 3 tahun.
“Mengapa minimal 3 tahun, karena kita kan memprioritaskan yang benar-benar warga Kaltim,” terangnya.
Ditanya apakah mereka yang berusia dibawah 17 tahun tidak bisa mendaftarkan diri karena tidak memiliki KTP, ia menyebutkan bahwa mereka yang berusia dibawah 17 tahun itu dianggap belum masuk jenjang perguruan tinggi.
“Usia 17 tahun kan belum kuliah, rata-rata kan mahasiswa yang lulus sekolah itu berusia 18-19 tahun,” bebernya.
Selanjutnya, mereka yang bisa mendapatkan pendidikan GratisPol ini harus terdaftar di perguruan tinggi yang memiliki akreditasi resmi, baik negeri maupun swasta.
“Itu hasil bahasan kita. Kita juga membahas bagaimana pola kerja sama dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kaltim. Intinya kita merangkul semua perguruan tinggi yang ada di Kaltim, tanpa melihat dia akreditasi A, B, C atau lainnya. Yang penting akreditasinya itu nggak mati saja,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan