Head NewsPolhukam

KPU Janjikan Pembaharuan pada Debat Terakhir Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda

Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat pada debat kedua calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda, Sabtu malam (9/11/2024). (Foto Nai/UpdateKaltim.com)

Samarinda.UpdateKaltim.com – Pada debat publik ketiga atau terakhir pasangan tunggal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda melawan panelis yang dijadwalkan berlangsung pada 21 November mendatang, akan ada pembaharuan dalam pola pertanyaan.

Perubahan tersebut masih harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan KPU Provinsi dan KPU RI untuk memastikan kesesuaian dengan aturan yang berlaku.

“Kami akan pastikan agar persiapan debat ketiga ini tetap sesuai dengan regulasi, namun juga memberikan ruang lebih menarik dalam penyampaian gagasan dari pasangan calon,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Firman Hidayat,ketika membuka debat publik kedua di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Sabtu malam (9/11/2024).

“Semua perubahan nantinya tentu akan kami sampaikan terlebih dahulu kepada paslon agar tidak ada hal yang mendadak dan mengganggu jalannya debat,”  imbuhnya.

Meski paslon wali kota dan wakil wali kota hanya satu, Firman menegaskan bahwa debat publik ini adalah bagian dari usaha KPU Kota Samarinda untuk menyajikan proses pemilihan yang transparan, partisipatif, dan mencerminkan kehendak warga.

“Kami berharap masyarakat dapat melihat secara jelas kualitas kepemimpinan yang ditawarkan oleh calon pemimpin mereka, dan ini adalah salah satu langkah untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik di Samarinda,” ujarnya.

Dari debat publik diharapkan tidak hanya menjadi ajang paparan program kerja, tetapi juga sebagai momentum bagi pasangan calon untuk menyampaikan komitmennya terhadap berbagai permasalahan kota, terutama yang menjadi sorotan masyarakat.

Firman menegaskan, debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda dengan panelis, penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap visi dan misi yang diusung paslon.

“Debat ini menjadi kesempatan bagi calon tunggal, pasangan Andi Harun dan Saefuddin Zuhri, untuk memaparkan program kerja guna menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh Kota Samarinda,” katanya.

Ia menyebut format debat kedua lebih dinamis dibandingkan debat pertama, dengan keterlibatan lebih luas dari masyarakat. Pada debat pertama, KPU menampilkan video yang menunjukkan permasalahan di Kota Samarinda dalam narasi yang berbeda.

“Namun, untuk debat kedua kali ini, kami membuka ruang lebih luas kepada masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan yang relevan dengan tema yang telah ditetapkan,” ungkap Firman.

KPU Kota Samarinda telah membuka kanal komunikasi melalui WhatsApp dan email sejak tiga hari sebelum debat. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengirimkan pertanyaan yang nantinya akan dipilih berdasarkan substansi dan relevansinya dengan tema debat.

Meski tidak semua pertanyaan dapat diakomodasi, KPU berkomitmen untuk menjembatani aspirasi masyarakat agar pasangan calon dapat menanggapinya secara langsung.

Firman juga menjelaskan bahwa tim panelis telah melakukan kurasi ketat terhadap pertanyaan yang masuk.

“Tidak semua pertanyaan bisa kita tampung, tetapi kita fokus pada substansi yang sesuai dengan tema. Ini penting agar debat tetap berkualitas dan fokus pada isu-isu utama yang dihadapi Samarinda, seperti perempuan dan anak, pemukiman, serta budaya,” pungkasnya.

Penulis : Nai | Editor Intoniswan

Bagikan

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts