Samarinda.UpdateKaltim.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Darlis Pattalongi, menyatakan prihatinan mendalam terkait kondisi ribuan rumahmasyarakat tak layak huni, baik di perkotaan maupun perdesaan.
“Situasi ini sangat ironis mengingat Kaltim dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, namun kesejahteraan masyarakatnya masih jauh dari harapan,” ungkap Darlis dengan nada tegas saat di temui di ex Temindung, Minggu (27/10/2024).
“Ini sangat timpang. Saya sudah puluhan tahun berkeliling, bukan hanya di Kutai Barat dan Mahakam Ulu, tetapi juga di kota Samarinda sendiri. Hampir setiap hari saya diajak tim untuk melihat langsung kondisi rumah-rumah yang seharusnya mendapat perhatian dan peningkatan menjadi rumah layak huni,” ujarnya.
Darlis, yang sudah lama terjun ke dunia politik dan sudah berkeliling berbagai daerah di Kaltim , menekankan bahwa persoalan rumah tak layak huni ini bukan hanya terjadi di pelosok daerah, tetapi juga di pusat kota.
“Di Samarinda saja, masih banyak rumah yang jauh dari kriteria layak huni. Apalagi kalau kita bicara Kutai Barat, Mahulu, Berau, Paser, dan daerah lainnya,” tambahnya.
Sebagai politisi yang kembali ke DPRD Kaltim, Darlis, mengatakan, tidak menyaksikan ketimpangan yang terjadi di provinsi ini di provinsi lain.
“Kita ini hidup di atas lumbung padi nasional, tapi kita hanya jadi penonton. Warga kita melihat sumber daya alam yang dikeruk tanpa merasakan dampaknya, hanya bisa menangis.” katanya prihatin.
Menurut Darlis, sudah saatnya pemerintah dan pihak terkait lebih serius menangani persoalan ini. Ia menegaskan bahwa jumlah rumah tak layak huni di Kaltim sangat banyak, bahkan dirinya siap menunjukkan langsung kepada pihak yang meragukan data tersebut.
“Kalau ada yang minta bukti, saya bisa tunjukkan hari ini juga. Banyak sekali rumah-rumah yang seharusnya tidak dikategorikan layak huni,” tegasnya.
`Persoalan ini, lanjut Darlis, adalah cerminan dari kurangnya perhatian serius terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
Ia berharap gubernur Kaltim yang akan datang mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi ini, agar masyarakat Kaltim bisa merasakan manfaat nyata dari kekayaan alam yang mereka miliki.
“Kita tidak perlu bicara soal ada anggaran atau tidak, karena yang jelas kebutuhan untuk peningkatan rumah layak huni sangat mendesak. Masyarakat kita sudah terlalu lama menunggu, sudah saatnya ada tindakan nyata,” pungkas Darlis.
Ia juga menyatakan, jumlah rumah tidak layak huni yang direhabilitasi Pemprov Kaltim selama ini setiap tahunnya terlalu sedikit. Dengan anggaran yang ada seharusnya rumah yang direhat jadi rumah layak huni 10.000 unit per tahun.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim