Samarinda.UpdateKaltim.Com – Bakal calon Wali Kota Petahana Andi Harun menyambangi Kantor DPD Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim), Jalan Mulawarman, Samarinda, Rabu (28/8/2024) dini hari,
Kehadiran orang nomor satu di Kota Tepian itu disambut hangat oleh Ketua DPD Partai Golkar Kaltim Rudy Mas’ud.
Kedua tokoh Kaltim itu tampak ‘mesra’ saat bertemu.
Kendati demikian, Rudy Mas’ud dan Andi Harun belum sepakat untuk kerja sama di Pilkada Samarinda 2024.
Dalam pertemuan itu, sempat terucap kalimat dari Rudy Mas’ud ‘bersanding atau bertanding’ saat memberi sambutan di sela pertemuannya dengan Andi Harun.
Diketahui, hingga saat ini Partai Golkar belum menentukan sikap di Pilkada Samarinda 2024.
Sikap Golkar menimbulkan tanda tanya, terkait kemana arah politik partai yang kini diketuai Bahlil Lahadalia itu.
Karena Samarinda jadi satu–satunya daerah yang belum dikeluarkannya surat B1.KWK.
Sementara 9 parpol (partai politik) parlemen minus Golkar, sudah menentukan arah dukungan ke Andi Harun-Saefuddin Zuhri untuk hajatan 5 tahunan ini.
Rudy Mas’ud bertemu dengan Andi Harun sekitar 1 (satu) jam lamanya di aula pertemuan, keduanya juga sempat memberi sambutan pada forum terbuka ini.
“Alhamdulillah, Pak Walikota (Andi Harun) kembali datang ke rumah besar kita bersama, berkunjung kesini. Banyak hal yang kita punya kesepahaman, selama ini tidak ada masalah, hanya saja di dalam pandangan politik berbeda, tetapi pada saat kepentingan yang sama, kita akan bersinergi, Insyaa Allah titik temu sudah ada,” ujar Rudy Mas’ud ditemui sesaat sebelum meninggalkan lokasi.
Ia mengatakan bahwa koordinasi akan dilakukan kepada DPP Partai Golkar untuk memberi masukan bahwa di Samarinda punya kesamaan melaksanakan pemenangan baik tingkat Provinsi Kaltim dan Kota.
Namun demikian, Rudy Mas’ud belum menegaskan bahwa dukungan Golkar sudah fix kepada Andi Harun.
Meski, kepemimpinan Andi Harun selama 3,5 tahun banyak memberi kemajuan di Kota Tepian.
Golkar Kaltim melihat, layak untuk melanjutkan kepemimpinan diperiode berikutnya, namun tentunya menunggu keputusan DPP.
“Kita tunggu dari DPP. Tapi saya rasa gambarannya sudah terlihat. Jauh dimata dekat dihati. Kira–kira begitu,” tegasnya.
“Saya rasa menjawabnya nanti, setelah DPP memberi responnya. Apakah Golkar ikut mensupport atau berhadapan dengan Pak Walikota, karena keputusan MK terbaru, dengan parlemen treshold terbaru, Golkar bisa mengusung sendiri,” sambung Rudy Mas’ud.
Masih ada kans Golkar untuk mengajukan kadernya sendiri bertanding melawan Andi Harun, tetapi juga tak menutup kemungkinan bersanding bersama–sama membangun Samarinda.
“Kita realistis, kita Ingin menang, Kita berkomunikasi dengan semua, bukan dengan Pak Andi Harun saja, semua pihak termasuk parpol, baik pengusung maupun pendukung.
Kader Golkar ada Nindya Listiyono, Kevin Kamil dan kader lain yang siap dalam kontestasi ini, dengan melihat berbagai pertimbangan,” tegasnya.
Sementara itu, Andi Harun menegaskan bahwa khusus di Samarinda, riset dan survei politik mengindikasikan masyarakat masih menginginkannya melanjutkan kepemimpinan menjadi Walikota Samarinda.
Hampir semua parpol mengikuti suara konstituen dan bijak mendengar apa yang menjadi permintaan masyarakat sehingga merapat mendukungnya dalam pencalonan di periode kedua.
“Soal dini hari ini, tidak direncanakan sebelumnya. Setelah saya mendapatkan SK dari PKS malamnya, ada telepon dari DPP dan Samarinda, terjadi pertemuan dengan Pak Ketua Golkar, dalam rangka membangun komunikasi,” jelasnya.
Namun demikian, Andi Harun rupanya hanya berkomunikasi terkait Pilkada Samarinda dan belum menerima dukungan resmi partai beringin.
Tentu ia tak kecewa, karena jika pada kenyataan politiknya nanti berbeda, Golkar tidak mendukungnya, tentu harus dihargai sebagai realitas politik.
Disampaikan Andi Harun, walau ada komunikasi dengan Golkar, namun bukti dukungan tertulisnya belum dipegang.
“Bahwa saya baru bisa berkomentar jika fakta B1. KWK sudah ditangan, tetapi dengan pertemuan ini semakin mengarah kesana,” ucap Andi Harun.
“Harapan besar kita mudah–mudahan seperti harapan warga Samarinda, satu frekuensi dengan suara rakyat atas keputusan parpol,” pungkasnya. (*)