Head NewsHumaniora

Laki-laki di Kaltim Masih Pencari Nafkah Utama di Dalam Keluarga

DR. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC.

Samarinda.UpdateKaltim.com – Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2023 mencapai 65,57 persen dengan komposisi TPAK laki-laki sebesar 82,82 persen dan TPAK perempuan sebesar 46,86 persen.

Berdasarkan besaran jumlahnya, angkatan kerja pada periode Agustus 2023 yaitu sebanyak 1.950.860 orang dengan komposisi jumlah angkatan kerja laki-laki sebanyak 1.282.206 orang, lebih besar dibanding jumlah angkatan kerja perempuan yang sebanyak 668.654 orang.

Hal itu diungkap Badan Pusat Statitsik (BPS) Kaltim dalam laporannya “Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublish dan sudah dapat diakses publik sejak bulan Juni 2024.

Kepala BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC menjelaskan, pengumpulan data ketenagakerjaan oleh BPS dilakukan melalui berbagai kegiatan sensus dan survei. Kegiatan sensus dan survei yang menghasilkan data ketenagakerjaan antara lain adalah Sensus Penduduk (SP), SP Lanjutan/Long Form, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).

TPAK berdasarkan Kabupaten/Kota, terlihat Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang memiliki TPAK terbesar dibanding daerah lain yaitu masing-masing sebesar 75,00 persen, 70,51 persen, dan 68,35 persen.

“Sedangkan Kabupaten Paser memiliki TPAK terendah dengan nilai sebesar 62,95 yang kemudian disusul oleh Kota Balikpapan sebesar 63,48 persen,” demikian Yusniar.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menunjukkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, dalam perkembangannya TPAK dipengaruhi oleh berbagai faktor demografi, sosial, dan ekonomi.

Faktorfaktor itu antara lain: umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, tuntutan ekonomi dan daerah tempat tinggal (perkotaan/perdesaan). Pengaruh dari faktor-faktor ini terhadap penduduk laki-laki tidak sama dengan penduduk perempuan.

“Pengaruh terhadap tingkat partisipasi laki-laki tidak besar, karena umumnya laki-laki merupakan pencari nafkah utama di dalam keluarga. Oleh karena itu TPAK laki-laki biasanya lebih tinggi dibanding perempuan,” kata Yusniar.

Budaya dalam masyarakat meletakkan tanggung jawab nafkah keluarga pada laki-laki sehingga laki-laki lebih banyak masuk dalam angkatan kerja. Sedangkan perempuan dianggap bertanggung jawab dalam ranah domestik (mengurus rumah tangga) sehingga lebih sedikit yang memasuki pasar kerja.

Diterangkan, Penduduk Usia Kerja (PUK) dibagi atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pencari kerja (pengangguran).

Bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan sebagai penerima pendapatan dan sebagainya.

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan umat manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Dimensi ekonomi menjelaskan kebutuhan manusia akan pekerjaan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, sedangkan dimensi sosial dari pekerjaan berkaitan dengan pengakuan masyarakat terhadap kemampuan individu seseorang.

PUK Terbesar di Samarinda

BPS juga melaporkan, PUK berdasarkan hasil Sakernas pada Agustus 2023, penduduk usia kerja di Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai 2.975.137 jiwa.

Jika dilihat menurut daerah kabupaten/kota, terlihat Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim memiliki jumlah penduduk usia kerja terbesar dibanding daerah lainnya yaitu sebesar 654.362 jiwa.

Sebaliknya Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten baru (pemekaran) dari Kabupaten Kutai Barat memiliki jumlah penduduk usia kerja terkecil yaitu hanya sebesar 26.114 jiwa.

“PUK di Kaltim menurut kelompok umur lima tahunan, terlihat bahwa proporsi penduduk pada kelompok usia 60 tahun ke atas adalah yang terbesar dari proporsi penduduk kelompok umur lainnya karena merupakan gabungan penduduk usia 60 tahun ke atas yang menunjukkan cukup banyaknya penduduk lanjut usia,” kata Yusniar.

Pada kelompok umur 5 tahunan dibawah 60 tahun, proporsi penduduk terbesar terdapat pada kelompok umur 20–29 tahun dan semakin menurun pada kelompok umur di atasnya.

Kondisi yang demikian terjadi akibat dari kondisi alami penduduk, seperti adanya kematian. Hal ini juga karena struktur umur penduduk Kaltim masih tergolong dalam kategori intermediate population atau sedang bergeser dari penduduk muda ke arah penduduk tua.

Menurut Yusniar, tingkat pendidikan PUK yang dipadukan dengan kelompok umur dapat menjadi indikator kualitas angkatan kerja suatu wilayah. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, berimbas pada pergeseran komposisi angkatan kerja menurut umur.

“Program wajib belajar 9 tahun telah menggeser angkatan kerja usia muda lebih banyak yang bersekolah, dampaknya mengurangi proporsi tenaga kerja usia muda,” ungkapnya.

Semakin tinggi tingkat pendidikan tenaga kerja dapat diasumsikan kualitas tenaga kerja tersebut semakin baik, karena semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan kemampuan dan keterampilan mereka akan bertambah.

Dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan, maka nilai tambah sebagai imbalan yang diperoleh ketika mereka bekerja akan semakin meningkat sehingga dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka.

BPS juga mencatat, lanjut Yusniar, penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah memiliki proporsi penduduk terbesar dibandingkan dengan penduduk menurut tingkat pendidikan yang lain yaitu mencapai 26,37 persen, disusul mereka yang tamat pendidikan SMA Umum yaitu 26,32 persen dan penduduk yang tamat SMP sebesar 19,86 persen.

Masih tingginya proporsi penduduk usia kerja pada kelompok tamatan SD ke bawah perlu menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Daerah khususnya Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pendidikan Provnsi Kalimantan Timur dalam upaya pembangunan di bidang pendidikan, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di wilayah Kaltim,” saran BPS Kaltim.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Bagikan

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts