![](http://updatekaltim.com/wp-content/uploads/2023/06/1-praba1.jpg)
Samarinda.UpdateKaltim.com – Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berdekatan dengan Hari Besar Keagamaan yaitu Idul Adha 1444 H merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui keterjangkauan pangan sekaligus dalam rangka memantau ketersediaan pangan, dan penetapan harga acuan di petani dan harga penjualan di konsumen.“Adapun komoditi pangan strategis tersebut diantaranya adalah beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang, daging sapi/kerbau, daging ayam ras dan telur ayam ras,” kata Isran.
Kenaikan harga pangan pokok berkaitan erat dengan inflasi. Inflasi biasanya berdampak pada daerah perkotaan yang memiliki mobilitas pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, seperti Samarinda dan Balikpapan.
Menurut Isran, upaya sederhana namun efektif untuk pengendalian komoditi penyumbang inflasi melalui gerakan menanam cabe di polybag atau media tanam lain yang mudah didapat. Memanfaatkan sampah rumah tangga (kemasan minyak goreng, kaleng kue kering, ember bekas, galon bekas dll) untuk media tanam di pekarangan.
![](http://updatekaltim.com/wp-content/uploads/2023/06/1-praba.jpg)
Meningkatkan edukasi/cara mengolah bahan pangan penyumbang inflasi dalam bentuk cabe bubuk, abon cabe, bumbu dasar bawang merah, bawang goreng, bubur ayam, rengginang, dll. Tidak boros dalam mengkonsumsi pangan dalam upaya menyelamatkan pangan.
Isran juga menyampaikan, pemerintah menghimbau kepada semua pihak baik produsen, pelaku usaha, pasar dan konsumen dapat saling menguntungkan terkait harga yang wajar diterima.
“Pasokan pangan menentukan stabilitas harga dan keamanan daerah, karenanya harus ada deteksi dini untuk situasi pasokan pangan secara berkala,” katanya.
Dijelaskan pula, dalam GPM serentak Nasional ini yang sudah/sedang dilaukan pemerintah antara lain, Gerakan Pangan Murah, Sinergi Pemerintah Provinsi, pihak Bank Indonesia, Distributor, UMKM, dan TP PKK.
Launching “Stop Boros Pangan“, Sosialisasi/bagi-bagi Biosaka, Elisator untuk Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dapat mengurangi penggunaan pupuk sintesis. Kemudian, rapat teratur melalui Rakor TPID dimana inflasi di kaltim pada Mei 2023 sebesar 0,20 %.
Komoditas pemicu inflasi yakni Ikan Layang, Bayam, dan Daging Ayam Ras (m-to-m) dan Beras dan Telur Ayam Ras (y-on-y).
“Pemerintah juga menginformasi harga komoditas pangan harian,” kata Isran.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan