Samarinda.Updatekaltim.com – Sejumlah isu seputar energi menjadi perhatian dan sorotan utama dalam silaturahmi antara Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPC Samarinda, dan media, Minggu (23/3) malam.
Selain membahas kelangkaan BBM, LPG dan peran agen serta para pengecer, diskusi juga menyoroti kondisi tabung LPG yang rusak dan berkarat yang masih beredar di masyarakat, terutama di Kalimantan Timur (Kaltim).
Manager Gas Kaltim Pertamina Patra Niaga, Ahad Jabbar Syaifullah, menegaskan bahwa salah satu poin utama dalam pertemuan ini adalah untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat melalui media.
“Kami ingin masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar dan seimbang terkait operasional energi di Samarinda dan Kaltim pada umumnya. Jika ada isu terkait BBM atau LPG, media diharapkan bisa memberitakan dengan bijak agar masyarakat kita ini lebih memahami kondisi yang sebenarnya,” ujar Ahad Jabbar.
Ia juga menambahkan bahwa Pertamina siap memberikan informasi yang aktual dan terbuka untuk bekerja sama dengan media guna memastikan masyarakat mendapatkan berita yang akurat.
“Pertamina ingin masyarakat teredukasi dari pemberitaan teman-teman media. Saya harap silaturahmi ini tidak hanya sampai disini, tetap kita bisa adakan lagi momentum-momentum kebersamaan diwaktu mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Hiswana Migas DPC Samarinda, Salza Happy Parawita, menegaskan bahwa ketersediaan LPG menjelang Lebaran berada dalam kondisi aman.
“Kami memastikan kondisi tabung LPG cukup hingga setelah Lebaran. Dengan adanya komunikasi yang lebih baik antara Hiswana Migas dan media, masyarakat tidak perlu khawatir tentang stok LPG,” tegasnya.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi komunikasi yang lebih intens antara Pertamina, Hiswana Migas, dan media di Kota Samarinda. Ke depan, pertemuan serupa akan terus diadakan untuk menjaga keterbukaan informasi seputar energi di Kaltim.
“Kita bersilaturahmi hari ini untuk mempererat apa yang belum terjembatani dari Hiswana Migas dan media agar semuanya lancar. Kita ingin masyarakat teredukasi dan tidak mudah termakan hoax,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
