
Samarinda.UpdateKaltim.com – Seorang nelayan bernama Taslim dilaporkan hilang saat mencari ikan di Perairan Sungai Mahakam, Samarinda. Korban terakhir pamit kepada keluarganya untuk memancing pada Rabu, 23 April 2025 pukul 20.00 WITA menggunakan perahu ketinting, tapi hingga hari Minggu, 27 April tidak kunjung pulang.
Sehari setelah tidak pulang, Kamis, 24 April 2025, keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat dan relawan di Kota Samarinda. Laporan resmi diterima oleh Pos SAR Samarinda pada Minggu, 27 April 2025 pukul 16.00 WITA.
“Menerima laporan tersebut, Tim Rescue Pos SAR Samarinda segera bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 16.20 WITA, dan tiba di lokasi sekitar pukul 16.50 WITA. Jarak lokasi sekitar 15 kilometer dari Pos SAR Samarinda, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 30 menit. Posko SAR didirikan di Gang Masjid Sungai Kapih,” Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita dalam keteran tertulisnya, Minggu malam (27/4/2025).
Tim SAR gabungan segera melakukan upaya pencarian. Namun, hingga Minggu malam pukul 18.20 WITA, korban belum ditemukan. Operasi SAR untuk hari pertama ditutup sementara dan direncanakan dilanjutkan pada Senin, 28 April 2025 pukul 07.00 WITA.
Dalam pelaksanaan operasi, tim menghadapi kendala karena tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung kejadian hilangnya korban, sehingga menyulitkan tim untuk menentukan titik pasti lokasi kejadian. Hal ini memperlambat proses pencarian karena area pencarian menjadi lebih luas.
Kondisi cuaca yang berawan turut menjadi perhatian dalam operasi pencarian ini.
Endrow Sasmita, menyampaikan bahwa operasi SAR dilakukan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel.
“Kami akan terus melaksanakan pencarian korban dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Kami berharap korban dapat segera ditemukan. Kondisi cuaca yang relatif berawan cukup mendukung operasi SAR, namun tim harus tetap waspada terhadap berbagai kendala di lapangan,” ujar Endrow.
Operasi SAR hari kedua direncanakan akan melibatkan perluasan area pencarian serta pemanfaatan perlengkapan seperti drone thermal untuk mendukung pencarian di area sungai yang sulit dijangkau secara visual.
Sumber: Kantor SAR Balikpapan | Editor: Intoniswan