Samarinda.UpdateKaltim.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto dalam Outlook Perekonomian Kaltim disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bayuadi Hardiyanto, menyampaikan ekonomi Kaltim terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.
“Pada triwulan III 2024, ekonomi Kaltim tercatat tumbuh sebesar 5,52 persen year on year, meneruskan tren pertumbuhan positif sejak awal tahun,” kata Budi Widihartanto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2024 dengan Tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional” di Ruang Maratua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Jum,at malam (29/11/2024).
Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024, bersumber dari lapangan usaha yang secara konsisten tumbuh tinggi, terutama lapangan usaha konstruksi seiring dengan pembangunan.
“Adapun Prospek ekonomi Kaltim tahun 2024 diyakini akan tetap tumbuh positif dikarenakan aktivitas masyarakat maupun industri yang diperkirakan relatif baik di tengah tantangan global yang masih berlanjut,” lanjut Budi.
Melihat kinerja indikator ekonomi, keuangan, dan sistem pembayaran tersebut, secara keseluruhan di tahun 2024, ekonomi Kaltim diperkirakan akan tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya pada range 5,50 persen sampai dengan 6,30 persen year on year.
Di sisi pengendalian harga, Inflasi Kaltim triwulan III 2024 tercatat sebesar 2,16% year on year atau berada dalam range sasaran 2,5 ± 1 persen.
“Realisasi inflasi 2,16% (y on y) ini merupakan sebuah prestasi luar biasa yang tidak lepas dari kolaborasi dan koordinasi serta arahan yang kuat dari Pimpinan Daerah, di mana selama tahun 2024 inflasi Kaltim terus menunjukkan tren penurunan di tengah berbagai tantangan pengendalian inflasi,” kata Budi.
Dari sisi stabilitas sistem keuangan, laju penyaluran kredit tumbuh kuat seiring dengan geliat aktivitas ekonomi Kaltim yang terus tumbuh didorong oleh daya tarik pembangunan IKN.
Sejalan dengan hal tersebut, Dana Pihak Ketiga terus mengalami peningkatan, disertai dengan risiko kredit yang terus menunjukkan tren perbaikan. Kinerja kredit juga diiringi dengan nilai aset perbankan yang mengalami peningkatan.
“Hal tersebut mencerminkan kinerja positif perbankan serta merupakan salah aspek dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di Kaltim,” katanya.
Di sisi sistem pembayaran, pembayaran nontunai semakin masif, tercermin dari peningkatan penggunaan QRIS baik dari sisi pengguna maupun merchant.
“Secara total, kanal QRIS sudah digunakan oleh lebih dari 779 ribu orang dari sisi pengguna, dan lebih dari 560 ribu dari sisi merchant,” ungkap Budi.
Sejalan dengan optimisme ini, inflasi tahun 2025 diperkirakan akan berada pada range sasaran nasional 2,5+1 persen seiring dengan upaya stabilitas harga dan nilai tukar Rupiah, penyesuaian suku bunga acuan, serta risiko fluktuasi harga pangan yang melandai melalui optimalisasi TPID. Range target sasaran sebesar 3± 1% (yoy).
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi kuat dan berkolaborasi erat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh pihak khususnya dalam membangun perekonomian di Kalimantan Timur,” demikian Budi.
Plt. Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Drs. Deni Sutrisno, M.Si, dalam kesempatan yang sama menyampaikan arah kebijakan perekonomian Provinsi Kaltim.
Pertama, Penguatan Kolaborasi. Kedua, Digitalisasi Ekonomi. Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Keempat, Pembangunan Berkelanjutan.
“Pemerintah mengapresiasi peran dan komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong transformasi yang signifikan,” ujarnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan