SAMARINDA, Updatekaltim.com – Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang soroti peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan yang belum merata sehingga dinilai berdampak dengan sumber daya manusia (SDM).
Ia tegas menyampaikan kepada Penjabat Kepala Daerah Kaltim perihal minimnya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Karenanya dari anggaran sebesar 20 persen.
“Anggaran wajib pendidikan kita 20 pensen dari APBD, kalau melihat APBD Kaltim yang berjumlah sampai Rp20 triliun berarti ada 4 triliun yang ada di Dinas Pendidikan yang mestinya digunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana sekolah,” jelasnya, Sabtu (18/11/2023).
Seyogianya anggaran ini bisa dinikmati oleh seluruh wilayah Kaltim. Namun, faktanya hari ini ada sekolah-sekolah yang sarana dan prasarananya masih minim, terutama yang ada di daerah terluar, terdalam dan tertinggal (3T).
Mengacu pada hal tersebut, Ia kemudian meminta Penjab Gubernur Kaltim Akmal Malik agar segera mengevaluasi program-program kerja di bidang pendidikan. Sehingga terwujudlah pembangunan sarpras pendidikan secara proporsional antara daerah perkotaan, wilayah pinggiran dan maupun pedalaman di Benua Etam.
“Mohon kiranya juga dievaluasi untuk kinerja-kinerja kepala perwakilan dari Dinas Pendidikan yang ada di Kabupaten/Kota Pak. Khususnya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi kewenangan dari Pemprov Kaltim,” ujarnya menambahkan.
Pentingnya pendidikan untuk masyarakat Kalimantan Timur menjadi poin daripada aspirasi yang disampaikan Veridiana. Lantaran itulah yang membekali Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalimantan Timur agar mampu bersaing dan siap menyambut IKN.
(Adv/dprdkaltim/Isl)