EkuinHead News

Samarinda Punya 6.731 Industri Mikro dan Kecil, Terbanyak di Kaltim

Usaha Amplang Endang Jumalini  di Samarinda. (Foto Niaga.Asia/Saud Rosadi)

Samarinda, UpdateKaltim.com – Kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur jumlah penduduk terbesar, memiliki jumlah usaha/perusahaan IMK terbanyak, mencapai 25,67 persen dari keseluruhan IMK di Provinsi Kaltim atau sebanyak 6.731 usaha/perusahaan.

Selanjutnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan jumlah usaha/perusahaan IMK terbanyak kedua dan ketiga, dimana masing-masing wilayah tersebut memiliki lebih dari empat ribu usaha/perusahaan IMK.

Kabupaten Paser merupakan wilayah dengan jumlah usaha/perusahaan IMK paling sedikit, sebanyak 4,82 persen atau 1.265 usaha/perusahaan.

Demikian diungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC, dalam laporan BPS Kaltim berjudl “Profil Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur 2022” yang dipublikasikan, akhir Desember 2023.

Sumber: BPS Kaltim

Industri mikro adalah usaha/perusahaan industri manufaktur yang tenaga kerjanya antara 1-4 orang Industri kecil adalah usaha/perusahaan industri manufaktur yang tenaga kerjanya antara 5-19 orang.

Sesuai dengan arahan pemerintah yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, tujuan dari usaha mikro, kecil, dan menengah adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan usaha dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Hal tersebut tentunya juga berlaku untuk sektor industri, khususnya Industri Mikro dan Kecil (IMK).

IMK membuka peluang yang sangat tinggi untuk menyukseskan upaya pengurangan jumlah pengangguran di Provinsi Kaltim. Namun IMK tidak terlepas dari berbagai masalah yang menyebabkan perkembangannya terhambat.

“Jumlah penggiat IMK bersifat fluktuatif yaitu pada saat ada industri yang muncul terdapat industri lain yang gulung tikar, atau dengan kata lain kebanyakan industri mikro dan kecil tidak bertahan lama,” katanya.

Profil Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kaltim 2022 adalah hasil pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil terhadap kegiatan usaha sektor industri pengolahan yang mempunyai tenaga kerja kurang dari 20 orang pada tahun 2022.

Data yang disajikan dalam publikasi meliputi banyaknya usaha/perusahaan, pekerja, balas jasa pekerja, pengeluaran, pendapatan, permodalan, kesulitan usaha, pelayanan dan bimbingan usaha, penggunaan internet, serta distribusi pemasaran IMK. Data disajikan menurut Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dua digit dan menurut kabupaten/kota.

Menurut Yusniar, penggiat IMK bersifat fluktuatif  dan kebanyakan tidak bertahan lama, boleh jadi disebabkan karena jenis industri hanya mengikuti tren yang sedang berkembang dan tidak ada terobosan baru (inovasi) sehingga kalah bersaing dengan industri lain yang sejenis, dan bisa jadi juga karena bentuk usahanya bersifat musiman yang muncul hanya pada saat-saat tertentu.

Meskipun nilai tambah atas produksi yang dihasilkan IMK relatif sangat kecil dibandingkan industri pengolahan skala menengah dan besar, namun kelompok industri ini mampu menyerap pekerja dalam jumlah besar, terutama pekerja perempuan di sektor informal.

“Survei IMK tahun 2022 menunjukkan serapan pekerja sebanyak 9,58 juta pekerja (49,88 persen dari pekerja sektor industri pengolahan), di mana 48,22 persen di antaranya adalah pekerja perempuan,” ungkapnya.

Sumber: BPS Kaltim

Karakteristik IMK terkait fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat (Azrin, 2004) menjadikannya sebagai penyangga perekonomian dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Karakteristik ini telah terbukti pada beberapa masa krisis ekonomi lalu dan kali ini diuji kembali pada era pandemi.

Faktor ini menunjang usaha pemerintah terus bekerja keras menyeimbangkan penanganan kesehatan dan penyelamatan ekonomi. Koordinasi lintas kementerian/kelembagaan melalui berbagai pengesahan peraturan perundangan terkait stimulus/program bantuan dilakukan untuk mendongkrak sektor ini.

Profil Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur 2022 adalah hasil analisis Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2022 (VIMK22 Tahunan) yang disajikan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.

Sumber: BPS Kaltim

Survei IMK Tahunan 2022 (VIMK22 Tahunan), tercatat sebanyak 26.224 usaha/perusahaan IMK di Provinsi Kaltim. Jumlah ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 1,42 persen dibandingkan 2021 yang berjumlah 26.602 usaha/perusahaan.

BPS mencatat, sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan primer masyarakat, yang dalam hal ini untuk penyediaan pangan dan sandang. Usaha/perusahaan IMK di Provinsi Kaltim  di tahun 2022 masih didominasi oleh Industri Makanan (KBLI 10) dengan jumlah usaha/perusahaannya yang mencapai 44,96 persen dari total usaha/perusahaan IMK atau sebanyak 11.790 usaha/perusahaan.

Sementara Industri Minuman (KBLI 11), dan Industri Pakaian Jadi (KBLI 14) juga masih merupakan jenis kegiatan terbesar kedua dan ketiga, yang masingmasing mencapai 9,40 persen dan 9,10 persen atau sebanyak 2.466 usaha/ perusahaan dan 2.387 usaha/perusahaan.

Berkebalikan dengan Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki (KBLI 15), Industri Kendaraan Bermotor (KBLI 29) dan Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik (KBLI 26) yang persentasenya nyaris nol atau berjumlah kurang dari 10 usaha/ perusahaan IMK.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Bagikan

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts