SAMARINDA, Updatekaltim.com – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Sutomo Jabir menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk mencari solusi atas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Menurutnya, penertiban kios pengisian bahan bakar mini alias pertamini sejatinya tak menyelesaikan masalah antrean panjang di SPBU. Bahkan kehadiran pertamini cukup membantu masyarakat saat terjadi antrean panjang tersebut.
Politikus PKB itu menyampaikan penertiban pertamini juga bertujuan menghindari penyalahgunaan BBM bersubsidi, yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
“Penyalurannya saja terkadang kurang tepat, ada yang terdistribusi ke oknum tertentu perusahaan. Padahal, data penggunaan BBM itu sudah ada,” kata Tomo, Senin (13/11/2023).
Sementara, SKK Migas, lanjut Tomo, tentu mengantongi data penggunaan BBM untuk semua daerah seperti Samarinda, Bontang, Balikpapan, dan lainnya. Data itu menjadi acuan penyaluran BBM bersubsidi. Hanya saja, penyaluran dari SPBU justru salah sasaran.
Tomo mengapresiasi upaya Pemkot Samarinda yang telah berkoordinasi dengan Pertamina regional guna penerapan kartu pengisian BBM. Penerapan kartu pengisian (fuel card) itu merupakan salah satu cara penertiban distribusi BBM.
“Fuel card itu bagus. Itu langkah menertibkan sebenarnya. Antrean panjang terjadi kelangkaan karena banyak yang tidak sesuai dengan tempatnya,” tuturnya.
Antrean panjang di SPBU, menurut dia, justru merugikan masyarakat yang membutuhkan selain mengganggu kenyamanan pengguna lain jalan
“Termasuk pengecer akhirnya ikut mengantri di SPBU. Jadi kelancaran distribusi mestinya dipertimbangkan oleh Pemkot Samarinda,” urainya.
Tomo berharap kartu pengisian BBM segera direalisasikan dan sosialisasikan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kebingungan dan keresahan.
“Harus ada sosialisasi yang baik agar tidak ada salah paham. Fuel card itu untuk kepentingan bersama, untuk menjamin ketersediaan dan kualitas BBM di Samarinda,” tutup dia.
(Adv/dprdkaltim/Isl)